Tuesday, March 29, 2022

Metode Dynamic System Development Method (DSDM)

Vrengki Andri Setiawan

Metode Dynamic System Development Method (DSDM)

DEFINISI

Dynamic System Development Method (DSDM) merupakan metode pemngembangan perangkat lunak dimana aplikasi yang dibangun berdasarkan kebutuhan dan komunikasi antara pengguna dan pengembang. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan iteratif dan inkremental yang mencakup prinsip-prinsip pembangunan Agile, termasuk keterlibatan pengguna atau pelanggan secara terus-menerus. DSDM memfasilitasi sebuah kerangka kerja untuk mengembangkan fungsi dengan cara yang lebih baik, memberikan fungsionalitas secara efisien dan efektif, dan memenuhi kebutuhan yang nyata dari suatu projek.

Dynamic System Development Method (DSDM) berupaya mengatasi penyebab-penyebab kegagalan proyek seperti melebihi anggaran, terlambat dari jadwal, kurangnya keterlibatan pengguna dan lemahnya komitmen dari pemimpin.


PROSES STEP BY STEP

Dynamic System Development Method (DSDM) dikembangkan dalam 5. Berikut ini merupakan tahapan-tahapan yang terdapat dalam metode ini :



1. 1. Feasibility Study
Studi kelayakan (Feasibility study) yaitu proses menetapkan kebutuhan dan kendala bisnis dasar yang terkait dengan aplikasi yang akan dibangun dan kemudian menilai apakah aplikasi tersebut merupakan kandidat yang layak untuk proses DSDM.

1. 2. Business Study
Setelah melakukan analisis kelayakan pada langkah 1, langkah selanjutnya adalah menganalisis karakteristik bisnis dan teknologi. Studi Bisnis memberikan dasar untuk semua karya – karya berikutnya. Fase ini mengarah pada proses bisnis yang terkena dampak secara rinci dan informasi-informasi yang mereka butuhkan. Fase ini menghasilkan beberapa definisi, antara lain definisi area bisnis, kebutuhan prioritas, definisi arsitektur sistem dan rencana pengembangan.

1. 3. Functional Model Iteration
Fase ini memiliki tujuan untuk memberikan model fungsional yang terdiri dari kedua prototipe perangkat lunak yang bekerja dan model statis. Fase ini menghasilkan pengolahan informasi yang diperoleh dalam penelitian bisnis. Fase ini menghasilkan model fungsional, non fungsional, time box plan, dan functional model review records.

1. 4. Design and Build Iteration
Fase ini menyempurnakan prototype fungsional yang dikembangkan pada langkah 3 untuk memenuhi kebutuhan fungsional. Fase ini meninjau kembali prototipe yang dibangun selama iterasi model fungsional untuk memastikan bahwa masing-masing telah direkayasa sedemikian rupa sehingga memungkinkan untuk memberikan nilai bisnis operasional bagi pengguna akhir. Design and Iteration Build tercapai dalam sebuah rencana kotak waktu (time box plan), sistem yang diuji, prototipe desain, dan catatan pengujian.

1. 5. Implementation Phase
Fase ini meliputi transisi dari lingkungan pengembangan untuk lingkungan operasional. Tujuan utama dari tahap ini adalah untuk menempatkan sistem yang diuji ke dalam lingkungan pengguna dan melatih individu – individu untuk menggunakannya.

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN METHOD DSDM

Kelebihan DSDM

Berikut ini merupakan kelebihan dari metode Dynamic System Development Method (DSDM) :

a. Menyajikan kerangka kerja (framework) untuk membangun dan memelihara sistem dalam waktu yang terbatas melalui penggunaan prototyping yang incremental dalam lingkungan yang terkondisikan.

b. Membangun software dengan cepat.

c. DSDM dapat dikombinasikan dengan XP menghasilkan kombinasi model proses yang mengikuti DSDM dan praktek yang sejalan dengan XP.

Kekurangan DSDM

Berikut ini merupakan kekurangan dari metode Dynamic System Development Method (DSDM) :

a. Setiap iterasi bergantung pada prototype sebelumya.

b. Menentukan scope dari suatu prototype proyek tidak pernah selesai.

c. Dokumentasi sering kali tidak lengkap karena fokus pada pembuatan prototype.

d. Isu-isu mengenai sistem backup dan recovery, system performance dan system security kurang/tidak diperhatikan dan sering terlupakan


0 comments:

Post a Comment